enjoy every cadence, every breath…

Banjir 2 Feb 2007

Kok ada yang salah ya kalau belum menceritakan banjir 2 Februari 2007 kemarin… Hehe… tragis sekali banjirnya, tapi kali ini banjir terasa lebih berarti karena ternyata dia memasuki rumah tapir sedalam betis. Dan rumah singa sedalam setengah mata kaki.

Dimulai dari call dari kantor jam 10pm. Hujan gerimis. Sudah sejak lebih kurang dua malam berturut-turut. “Pak listrik di kantor mati, kita sedang sulphonasi” Huaduh… mampus dah. Ini alamat musti didatangi.

Singkat kata, setelah selesai semuanya di kantor dan sempat menulis laporan via email jam 2330 mlm pulang deh. Heboh sekali ternyata di dekat Mattel Jababeka II kita sudah tidak mungkin jalan. Gila! Air datang dari mana nih? (ya dari Bogor lah.. hehe)

Segala usaha menembus jalan ke rumah, untung hape masih berfungsi (HIDUP MATRIX & MENTARI!!!) saya menembus jalan yang makin lama makin dalam, sampai sepinggang akhirnya menyerah. Cuma bisa nelepon istri dan mengikuti dari telepon, dari seberang sungai, air sudah sampai pelataran, air sudah masuk rumah, istriku sudah mengungsi…

Akhirnya akal lurus jalan juga. Parkir dan tidur. Meski beberapa kali bangun karena gelisah, liat lagi kondisi air udah turun blom… Akhirnya jam 6 pagi putuskan memutar jalan naik ojek. Lewat kampung belakang kompleks.

Interesting waktu jalan ke rumah. Iya jalan, karena motor pun kena macet di jalan kampung yang tidak biasanya dibebani separuh perumahan cikarang baru yang tidak kebanjiran dan pengen pergi kerja pagi itu… Menarik lihat pemandangan tapi miris juga… Menarik karena saya sendir blom pernah merasakan kebanjiran sendiri gitu.

1

(sungai cilemahabang 50 m dari rumah)

2

(batas air masuk rumah)

3

(pagar rumah, sampah menunjukkan air sampai setinggi itu dari jalan depan rumah)

4

(cd2 MasSonny yang ketinggal di bawah tempat tidur)

Dilanjutkan dengan bersih2 yang rasanya tidak selesai2 juga sampai sekarang… masih saja ketemu barang basah, kumel, berlumpur, lecek karena banjir.

5

Tinggalkan komentar